Back To Nature


Obat Tradisional Dongkrak Penerimaan Devisa

07/06/2009 20:41

Obat Tradisional Dongkrak Penerimaan Devisa

Tumbuhan obat merupakan salah satu komoditas hortikultura prospektif untuk dikembangkan menjadi komoditas andalan, karena berperan meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan devisa negara. Hasil olahan tumbuhan obat mempunyai nilai ekonomis tinggi, kata Prof Dr Ir Bambang Pujiasmanto, MS yang dikukuhkan menjadi guru besar di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) 30 April di Solo, Senin (27/4).
Setiap tahun, lanjut Prof Bambang, penggunaan obat tradisional (herbal medicine) di dunia terus mengalami peningkatan. Total impor fitofarmaka di pasaran internasional pada dekade terakhir ini 500.000 ton per tahun dan tumbuh 8,5% per tahun.
Untuk budi daya tumbuhan obat memiliki keuntungan yang bersifat ekonomis maupun non ekonomi. Antara lain peningkatan pendapatan masyarakat, pelestarian ekosistem dan plasma nutfah, penjaminan kontinuitas suplai bahan baku, peningkatan kualitas, dan kuantitas hasil produksi tumbuhan obat. Perhatian dunia terhadap obat-obatan dari bahan alam (obat herbal) menunjukkan peningkatan, baik di negara-negara berkembang maupun maju.
Data yang dihimpun Sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD), penjualan global obat herbal mencapai 60 miliar dolar AS per tahun.
Seperti dilansir Antara, obat-obatan herbal telah diterima secara luas di negara-negara yang tergolong berpendapatan rendah sampai maju. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, 65% dari penduduk di negara maju memakai obat-obatan herbal.
Peran tumbuhan obat dalam pemberdayaan ekonomi dapat melalui penyediaan bahan baku, penggerak berkembangnya sektor ekonomi pedesaan, pemanfaatan sumber daya domestik, penyerapan tenaga kerja produktif di pedesaan plus media untuk meratakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendatangkan devisa bagi sebuah negara.
Hanya saja, sebut Prof Bambang, pengembangan tumbuhan obat harus perhatikan pengembangan sentra produksi, benih, penangkar benih/bibit, pemanfaatan paket teknologi, peningkatan sumber daya manusia dan penguaan modal kelompok petani.
KORAN PAK OLES/EDISI 174/1-15 MEI 2009

—————

Back